Minggu, 13 Maret 2011

The Tremendous Paganini

 Nicolò Paganini, musisi kelahiran Genoa, 27 Oktober 1782 ini adalah seorang pengarang musik Italia. Selain musisi , Paganini juga seorang guitaris dan violist yang handal . Bahkan , ia disebut-sebut sebagai salah satu pemain biola terhebat yang pernah hidup, dengan intonasi musik yang sempurna dan teknik bermain yang sangat hebat . Iapn menjadi musisi paling terkenal di Italia.
Ketika ia sedang memainkan biola, siapapun yang mendengar pastilah akan hanyut dalam setiap petikan dawainya. Bila dia memainkan musik bertema bahagia, maka bahagialah perasaan mereka yang mendengarnya  . Sebaliknya , bila ia memainkan musik bertema kesedihan, maka sedihlah mereka yang mendengarnya hingga dapat meneteskan air mata
Paganini juga dikenal sebagai orang yang pantang menyerah . Hal ini terrbukti ketika ia sedang berencana untuk mengadakan sebuah pertunjukan yang spesial .Untuk pertunjukan tersebut, Paganini menyiapkan segala keperluan agar pertunjukanya berlangsung meriah . Tak lupa pula ia menyebarkan selebaran pengumuman pertunjukanya tersebut ke seluruh penjuru Italia. Dengan demikian dalam waktu singkat , orang-orang sudah membicarakan seperti apa nanti kira-kira pertunjukan yang akan digelar oleh Paganini.
Ketika akan memulai pertunjukannya, Paganini menyiapkan 10 lagu terbaiknya.  Berbagai pilihan lagu yang berkualitas dicari dan satu demi satu lagu yang telah dipersiapkan sebelumnya ia mainkan. Suasana tribun silih berganti. Kadang penuh dengan senyum kebahagiaan. Kadang penuh dengan isak tangis para penonton. Ini semua tergantung tema musik yang dimainkan oleh Paganini. Semua berjalan lancar pada awalnya.
Namun ada suatu hal yang tak diduga-duga terjadi di tengah pertunjukan.Ketika Paganini memainkan lagu ke-10, tiba-tiba saja satu dawainya tiba-tiba putus. Seluruh penonton pun berdiri dan memberikan tepuk tangan. Mereka menyerukan kepada Paganini bahwa mereka mengerti dan akan menunggu Paganini untuk mengganti dawai  biolanya terlebih dahulu. Namun Paganini berkata melalui microphonenya, “Paganini dengan 3 dawai biola.”. Dia pun memainkan lagu ke-10 tersebut dengan 3 dawai saja.
Lagi-lagi kesialan itu datang. Dawainya kembali putus hingga tersisa 2 buah saja. Namun tetap saja Paganini hanya berkata, “Paganini dengan 2 dawai biola.”. Dan dia pun memainkannya dengan dua dawai biola yang tersisa. Penonton pun semakin larut dalam permainannya yang sungguh indah. Tiba-tiba ditengah permainan biolanya, dawai ketiga biolanya kembali putus. Kini hanya tersisa satu dawai saja. Reaksi penonton kali ini terdiam. Mereka memberikan tepukan tangan perlahan. Mereka terus memberikan segenap dukungan pada Paganini sembari menyerukannya untuk mengganti biolanya. Mereka memaklumi itu semua. Namun, apa reaksi Paganini? Dia hanya berdoa dalam hati dan berkata, “Paganini dengan 1 dawai biola.”. Dia tahu itu sulit, dan hal ini tidak pernah terjadi di sejarah permainan biola sebelumnya . Tapi dia terus meyakinkan dirinya bahwa ia akan menampilkan pertunjukan yang special dan takkan terlupakan. Dia fokus pada tujuan akhirnya, konser yang sukses.
Dengan susah payah, dia mencoba menemukan permainannya yang bisa terdengar indah walau hanya dengan 1 dawai. Dan permainan Paganini dengan satu dawai pun terdengar, sungguh luar biasa! Ibarat sebuah keajaiban, permainannya menjadi sangat indah. Permainanya dengan 1 dawai ini bahkan lebih bagus  dibandingkan dengan 9 lagu sebelumnya. Pertunjukan itupun dia tutup dengan manisnya sembari mengucapkan terima kasih kepada penonton yang selalu mendukungnya. Air mata dan suara tepuk tangan penontonpun terdengar diseluruh penjuru gedung pertunjukan.

Selasa, 22 Februari 2011

Robot Burung Hummingbird Bisa Mengepakkan Sayap 30x Per Detik

Peneliti Jepang telah mengembangkan sebuah robot burung yang bisa bergerak dengan bebas di udara dengan gerakan sayap cepat. Robot burung ini memiliki ukuran mirip dengan burung hummingbird yang nyata, dilengkapi dengan motor mikro dan empat sayap yang dapat dikepakkan 30 kali per detik, kata Hiroshi Liu, peneliti di Universitas Chiba sebelah timur Tokyo.
Robot unik ini memiliki berat 2,6 gram, bisa terbang 8 kali lebih stabil dari helikopter dengan baling-baling. Robot burung ini dikontrol dengan sensor inframerah dan dapat bergerak atas, bawah, kanan atau kiri.
Hiroshi Liu berencana untuk membuatnya melayang-layang untuk diam pada satu titik di udara, dan melengkapinya dengan kamera mikro pada bulan Maret 2011.
Robot ini memakan biaya pengembangan   ¥ 200,000,000 ($ 2,1 juta), dapat digunakan untuk membantu menyelamatkan orang terjebak dalam bangunan hancur, mencari penjahat atau bahkan beroperasi sebagai kendaraan probe di Mars

Maskapai Penerbangan Amerika Luncurkan Gogo in-Flight internet


 Mimpi kini menjadi kenyataan, begitulah kalimat yang tepat untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada maskapai penerbangan di Amerika. Baru-baru ini maskapai penerbangan di Amerika melakukan terobosan besar dengan menerapkan program Gogo in-flight internet.
Gogo in-flight internet ini adalah sebuah program promosi untuk memasyarakatan pemakaian internet saat penerbangan pesawat udara. Dengan begitu, penumpang dapat melakukan browsing internet secara bebas dan nyaman menggunakan fasilitas WiFi yang telah disiapkan di dalam pesawat yang ditumpanginya. Ini semua terlaksana tak lepas dari upaya pihak Aircell yang memberikan pelayanan tersebut dengan bekerjasama dengan maskapai penerbangan yang terkait.
Rencananya untuk program pelayanan ini akan mulai diterapkan pada awal tahun 2010 mendatang. Dan sebagai permulaannya, program pelayanan GoGo in-flight internet ini akan diterapkan terhadap 50 armada pesawat udara A321. Apabila berhasil, maka penambahan armada pesawatpun rasanya tinggal menungggu waktu saja.
Sebenarnya ada beberapa usulan lainnya untuk menerapkan pemakaian WiFi di setiap armada pesawat yang ada saat dilakukannya booking tiket secara online. Namun dengan adanya hal tersebut, dikhawatirkan jika itu akan dapat menambah biaya penerbangan nantinya.

Selasa, 08 Februari 2011

AFFETTO, Si Robot Bayi Imut Pintar Berceloteh (Video)



Anda suka bermain dengan anak kecil? Pasti juga akan suka kalau melihat tingkah polah si robot bayi imut asal Jepang ini. Layaknya bayi kecil, si robot Affetto mampu menirukan mimik wajah bayi ketika belajar berceloteh dan mengenal lingkungannya. Hasil eksperimen mahasiswa asal Universitas Osaka ini memang cukup menarik perhatian. Walaupun baru sekedar bagian kepala saja, tapi ekspresi yang dilakukan oleh robot buatannya terlihat alami.
Jepang memang gesit dalam soal robotik. Mahasiswa-mahasiswa di Jepang sudah banyak melakukan observasi membuat robot-robot unik yang mungkin bahkan lebih hebat dibandingkan Amerika. Kali ini robot bayi yang menjadi proyek eksperimen. Robot bayi ini nantinya bisa digunakan untuk memperkenalkan para calon orang tua yang belum memiliki anak untuk mulai melihat perilaku anak kecil.
Emosi dan tingkah si robot dipelajari langsung dari tingkah laku bayi dan diterapkan kepada robot Affetto. Desain tampilan wajah menggunakan tekstur dan kontur wajah seorang bayi. Robot ini bahkan lebih baik bila dibandingkan dengan robot bayi Diego yang pernah dipamerkan tahun lalu. Sayangnya tak terlalu banyak informasi mengenai ekperimen robot bayi ini, tapi eksperimen akan terus berlanjut.
Hmmm, semakin menarik saja ya perkembangan dunia robotik. Semoga nantinya Indonesia bisa belajar lebih banyak lagi agar bisa mengikuti dan bersaing di dunia robotik.

here in heaven

Kamera Berbentuk Kacamata Salju Summit Series 335 Terbaru


Menjelang penyelenggaraan CES 2010 mendatang, tampaknya Liquid Image benar-benar serius mengadakan persiapan. Setelah meluncurkan perangkat kamera sebelumnya seperti Scube HD322 dan FreeStyle 330, baru-baru ini Liquid Image telah menggulirkan kembali perangkat sejenis yang diperuntukkan bagi para pemain ski.
Mengarungi pemandangan bersalju yang indah sambil bermain ski membuat siapapun ingin mengabadikan dalam bentuk apapun. Terlebih lagi dengan didukung perangkat kamera yang berkualitas, membuat semuanya akan menjadi lebih berarti.
Perangkat kamera berkualitas ini adalah Summit Series 335 terbaru. Bentuknya yang dirancang seperti kacamata pemain ski, membuat penggunanya dapat lebih leluasa mengabadikan pemandangan yang ada.
Summit Series 335 ini merupakan perangkat kacamata salju yang terintegrasi dengan kamera digital yang pertama di dunia. Seperti halnya dengan perangkat Scube HD322, perangkat ini ternyata sama-sama memiliki fitur modus kamera 5 megapiksel dan berkemampuan merekam video D1 720×480 dengan kecepatan 30fps.
Perangkat yang sangat user friendly ini dilengkapi dengan memori flash internal 16MB dan mendukung penggunaan microSD/SDHC hingga 16GB. Dengan keberadaan baterei internal di dalamnya memungkinkan mengabadikan gambar sebanyak 2200 dan melakukan perekaman video selama 2 jam 20 menit.
Mengenai harganya di pasaran, perangkat kamera kacamata ski ini dibandrol seharga 149 USD atau sekitar 1,5 juta rupiah per unitnya.